Senin, 30 Maret 2009

APRESIASI FILM

Resume film doa yang mengancam :
Disebuah kompleks pasar tradisonal di pinggiran kota Jakarta, hiduplah madrim seorang kuli angkut pasar yang kehidupannya pas-pasan bahkan kurang. Ia tinggal bersama seorang istri. Tempat tinggalnya kontrakan kumuh berukuran 3 x 4, makan sering ngutang di warung. Hutangnya banyak, belum bayar kontrakan maupun makan. Madrim menjalani kehidupannya sangat menderita. Akhirnya Istrinya pun meninggalkannya, karena tidak betah. Ia tak punya uang untuk membayar kontrakan, akhirnya ia diusir dari kontrakkannya. Sehingga ia tinggal dengan temannya, Udin. Ia sebagai teman, menyarankan agar Madrim mendekatkan diri pada Allah, banyak ibadah, berdoa sambil ikhtiar agar keinginannya terkabul. Namun setelah sekian lama ia berdoa, keinginannya tak kunjung terkabul juga. Akhirnya ia mengancam kepada Allah, jika dalam tiga hari doanya tidak terkabul, maka dia akan murtad kepada setan. Akhirnya ia pergi tanpa tahu tujuannya kemana. Tiba-tiba ia sampai di padang ilalang di daerah Banten. Setelah itu ia tersamabar petir, ia disangka mati oleh warga sekitar. Ternyata ia masih hidup, setelah berhari-hari pingsan akhirnya ia sadar. Setelah itu, ia mempunyai kekuatan baru, semacam six sense (indera keenam ). Ia mampu melihat masa lalu orang melalui media foto. Ia mampu mengetahui keberadaan seseorang setelah ia memandang fotonya. Keahliannya itu, lalu dimanfaatkan oleh polisi untuk mencari penjahat yang telah lama buron. Akhirnya banyak penjahat yang tertangkap. Setelah itu, madrim diculik oleh penjahat buron kelas kakap. Ia dijadikan anak buah untuk membantu bisnisnya. Ia mendapatkan segala fasilitas apartemen, mobil, gaji 10 juta perbulan, body guard. Sekarang ia hidup bergelimangan harta dunia. Namun begitu, hidupnya masih ada yang kurang, karena istrinya belum juga ditemukan. Ia akhirnya kembali ke lingkungan kumuh tempat tinggalnya dahulu. Ia bertemu dengan Udin sahabatnya. Setelah lama berbincang-bincang, madrim lalu menceritakan kelebihan yang dimilikinya dan udin berpendapat bahwa kelebihannya itu berasal dari setan, bukan dari Allah. Karena hanya Nabi dan Rasul saja yang bisa memiliki kelbihan melalui mukjizat Allah. Setelah itu, madrim ingin kembali ke kehidupan seperti dahulu. Ia berdoa siang dan malam. Namun doanya belum terkabul juga, akhirnya ia pergi ke diskotek mabuk-mabukan mengancam setan agar mengembalikan dirinya seperti dahulu. Akirnya ia tersengat listrik lampu disko. Tetapi bukannya sembuh, malah ia bisa melihat masa depan seseorang. Kemampuan ini kembali dimanfaatkan oleh penjahat mafia yang bernama Sasmita untuk membaca saham perusahaannya. Fasilitas dan gaji madrim semakin bertambah, namun ia semakin kesepian karena istri tidak kembali. Lalu pak Sasmita memesan wanita penghibur untuk menemani madrim. Tetapi tanpa diduga, wanita penghibur itu justru Julaeha istrinya sendiri. Lalu tanpa alasan yang jelas, istri madrim bunuh diri terjun dari puncak gedung apartemen madrim. Akhirnya, ia tewas seketika. Setelah itu madrim stres, menangis sejadi-jadinya meratapi kematian istri yang sangat dicintainya. Seakan-akan ia dikejar kematian, ia berlari kian kemari tanpa tahu tujuan. Akhirnya ia kembali ke padang ilalang, ia memainta petir menyambarnya lagi agar ia kembali seperti semula. Akhirnya setelah kelelahan dalam pelariannya diliputi stres yang mendera, ia pingsan tak sadarkan diri sampai berhari-hari. Akhirnya ia sadar dan bertobat menyadari kesalahannya. Ia lebih bersungguh-sungguh beriibadah, berdoa dan berikhtiar. Ia menjalankan usaha rumah makan dibantu sabahatnya.

Pesan moral :
Setiap umat islam berkewajiban beribadah kepada Allah SWT seperti firman-Nya pada surat Adz-zariyat ayat 56. Manusia sebagai khalifah di muka bumi wajib berikhtiar mencari ma’isyah untuk mencukupi kebutuhan dunia yang sekaligus sebagai wasilah untuk bekal di akhirat. Setiap manusia telah ditentukan besar kecilnya rizki yang diterima, juga sarana yang digunakan untuk menjemput rizki tersebut. Seperti disebutkan Allah SWT dalam surat Huud ayat 6, bahwa tiada binatang melata pun di dunia ini yang tidak dijamin rizkinya. Tentunya selain berikhtiar dalam bekerja, harus di dukung dengan doa. Karena setiap aktivitas yang kita lakukan tidak terlepas dari campur tangan Allah sebagai Sang Khaliq. Bagi umat Islam, doa selain sebagai bentuk permohonan seorang hamba kepada Allah SWT, juga jika seseorang berdoa secara otomatis ia juga beribadah kepada Allah. Karena di dalam doa itu sendiri banyak terkandung asma-asma Allah. Jadi doa bisa juga dikatakan sebagai dzikrullah. Walaupun doa itu kita lakukan dengan khusuk, tetapi tidak serta merta dikabulkan oleh Allah SWT. Tidak seperti doa para Nabi dan Rasul yang bisa langsung terkabul. Ada beberapa jenis doa, ada doa yang langsung dikabulkan, doa yang membutuhkan waktu dan proses yang lama sehingga dapat terkabul, dan doa yang tertahan.
Dari film doa yang mengancam di atas, diceritakan bahwa seseorang yang merasa telah bekerja secara sungguh-sungguh, lalu ia pun telah beribadah serta berdoa secara sungguh-sungguh. Tetapi. doanya tak kunjung terkabul. Hal ini dikarenakan perbuatan-perbuatan di masa lalu yang melupakan Allah dengan tidak menjalanakan ibadah selama bertahun-tahun. Tentunya, ia butuh proses untuk mencapai tingkat kekhusukan dalam beribadah dan berdoa. Tidak dalam waktu instan, satu atau dua hari saja. Sehingga doa yang ia inginkan dapat terkabul. Dengan ibadah dan berdoa saja tentu belum cukup. Karena perlu diikuti dengan ikhtiar atau usaha. Tokoh madrim dalam film tersebut berkeinginan untuk menemukan istrinya, tetapi tidak ada usaha untuk mencarinya, tentunya juga istrinya tidak akan kembali. Ia juga meminta untuk menjadi seorang yang sukses atau kaya. Tetapi ia tidak melakukan suatu usaha, dengan beralih profesi menjalani pekerjaan lain yang lebih menjanjikan. Dalam mendapatkan rizki tentunya, kita harus melalui jalan yang halal agar mendapatkan berkah. Tokoh madrim mendapatkan rizki walaupun mudah tetapi dengan jalan yang tidak halal, dengan kemampuan yang dianggap berasal dari Allah melainkan dari jin atau setan. Selain itu, ia juga tidak mendapat restu dari ibunya. Ia mendapatkan rizki berlimpah namun tidak berkah, akhirnya hidupnya gelisah dan tidak tenang. Akhirnya ia menyadari kesalahannya, dan bertobat memohon ampun kepada Allah SWT. Tidak akan mengulangi kesalahannya, lalu ia beribadah, berdoa, dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh.
jadi, dalam kehidupan ini setiap manusia wajib berikhtiar sekaligus berdoa agar cita-cita atau keinginannya dapat tercapai.

Tidak ada komentar: